Indonesia Search Engine

Sunday, October 16, 2011

SEJARAH UANG INDONESIA

Uang Pertama Bank Indonesia 
Menurut sejarah, Bank Indonesia berdiri sejak 1 Juli 1953 dan uang kuno pertama yang dikeluarkan adalah seri kebudayaan, yang ditandatangani oleh gubernurnya yang pertama Fyaitu Mr. Sjafruddin Prawiranegara.

Sejarah uang indonesia


Gubernur BI pertama (1953-1958)
Tanggal edar seri ini bervariasi dari 2 Juli 1953 (satu hari setelah BI berdiri) s/d 25 Januari 1955 :
Rp. 5 dan Rp. 10 diedarkan mulai 2 Juli 1953 dan ditarik 16 Januari 1961
Rp.100 diedarkan mulai 16 Desember 1953 dan ditarik 15 Desember 1961
Rp. 25 diedarkan mulai 8 Juni 1954 dan ditarik 16 januari 1961
Rp. 50 diedarkan tanggal 13 Agustus 1954 dan ditarik tanggal 16 Januari 1961
Rp. 1000 diedarkan mulai 23 November 1954 sampai 7 Agustus 1958
Rp. 500 diedarkan terakhir yaitu 25 Januari 1955 sampai 21 September 1959

Tanggal edar yang berbeda-beda mungkin dikarenakan seri ini dicetak oleh percetakan yang berlainan. Tercatat ada 3 percetakan yang ikut berpartisipasi yaitu :
Thomas De La Rue, percetakan besar dari Inggris (pecahan Rp.5)
Percetakan Kebajoran NV (pecahan Rp.10 dan Rp.25)
Johan Enschede en Zonen asal Belanda (semua pecahan kecuali Rp.5)


Seri kebudayaan termasuk sangat digemari karena memiliki nominal yang lengkap dari 5 s/d 1000 rupiah, juga memiliki gambar yang sangat indah yang mencerminkan kebudayaan Indonesia yang pada saat itu baru saja merdeka.



Uang Pertama Bank Indonesia
Pecahan 5 rupiah seri kebudayaan ini merupakan uang pertama yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia.
Bergambar RA kartini di bagian muka dan corak tumbuhan di bagian belakang. Gambar pada uang ini memiliki arti yang sangat mendalam:
RA Kartini sebagaimana yang telah kita ketahui adalah seorang pahlawan wanita yang sangat dikagumi, beliau menuliskan kumpulan surat2 yang diterbitkan oleh Balai Pustaka di tahun 1922 berjudul Habis Gelap Terbitlah Terang: Bolah Pikiran. Dengan terbitnya surat2 Kartini, seorang perempuan pribumi, sangat menarik perhatian Belanda, dan pemikiran2 Kartini mulai mengubah pandangan masyarakat Belanda terhadap perempuan pribumi di Jawa. Presiden Sukarno menetapkan Kartini sebagai pahlawan nasional pada tanggal 2 Mei 1964 dan menjadikan hari kelahirannya tanggal 21 April sebagai hari Kartini.
Bagian muka pecahan 5 rupiah seri kebudayaan

Sedangkan di bagian belakang, terdapat gambar dari corak pohon yang menyerupai pohon kehidupan yaitu kalpataru. Kata kalpataru berasal dari kata 'kalp' yang berarti ingin atau keinginan dan 'taru' yang berarti pohon. Jadi kalpataru berarti pohon yang dapat mengabulkan keinginan manusia. Lukisan ini terdapat pada candi-candi seperti pada Borobudur, Pawon, Mendut dan Prambanan.
Supaya tidak menimbulkan perbedaan pendapat tentang kualitas suatu uang kertas maka kalangan numismatik membutuhkan suatu standarisasi, yang disebut grading.

The international Bank Note Society (IBNS) menerapkan suatu standarisasi grading yang terdiri dari :


1. UNC atau Uncirculated : yaitu keadaan sempurna dengan semua sudut tajam, tidak ada cacat sedikitpun, bersih, dan permukaan kertas masih berkilau. Sebagai ilustrasi adalah selembar uang kertas yang diambil dari segepok uang baru yang masih tersegel.

[0264.jpg]
Uncirculated (UNC)


2. AU atau Almost Uncirculated : keadaan uang yang hampir sama dengan di atas tetapi ada minor mishandling seperti lipatan pada sudut, atau lipatan halus pada bagian tengah, tetapi tidak boleh keduanya, selain itu kondisi uang harus bersih dan berkilau seperti aslinya, semua sudut harus tajam.

[0372.JPG]
NICA 500 gulden kondisi Almost uncirculated (AU)
3. EF/XF atau Extremely Fine : kertas dalam keadaan baik, crisp atau kaku, masih memiliki kilau pada permukaan, dan memiliki maksimum 3 lipatan tipis atau satu lipatan tajam, sudut sedikit membundar.

Wayang 50 gulden kondisi Extremely Fine (EF/XF)
4. VF atau Very Fine : uang kertas telah dipakai namun masih tetap crisp, ada sedikit kotor dan beberapa lipatan vertikal dan horisontal namun tidak sobek.


Wayang 200 gulden kondisi Very Fine (VF)
5. F atau Fine : uang telah sering terpakai dengan beberapa lipatan dan tidak crisp lagi, tidak terlalu kotor, mungkin ada sedikit sobek pada bagian margin tetapi tidak masuk ke gambar, warna masih jelas.

Gedung 30 gulden kondisi Fine (F)
6. VG atau Very Good : uang telah terpakai berkali-kali namun kertas masih utuh, terdapat sobekan pada sudut sehingga tidak tajam lagi, ada sobekan yang masuk hingga ke gambar, mungkin ada bekas karat, dan pada bekas lipatan mungkin ada lubang /sobekan kecil, kertas layu tetapi tidak ada bagian yang hilang karena sobek.



Coen 200 kondisi Very Good (VG)
7. G atau Good : uang telah lama dipakai, warna telah memudar, bekas lipatan yang berkali-kali telah menyebabkan lubang atau sobekan pada bagian pinggir, mungkin ada bekas karat, kotoran atau grafiti, ada bagian yang hilang karena sobek
Klik Disini untuk melihat
.

ORI 10 rupiah baru kondisi Good (G)
8. Fair : seluruh kertas layu dan kotor akibat pemakaian yang berat, uang telah rusak, terdapat sobekan besar dan ada bagian besar yang hilang.
Barong 10.000 rupiah 1975 kondisi fair


9. P atau Poor : uang telah rusak berat akibat sobekan, karat, bagian yang hilang, grafiti ataupun lubang yang besar, mungkin ada bekas tambalan atau bekas potongan (trimming) pada bagian tepi untuk menutupi bagian yang rusak. Uang yang masuk kategori ini tidak layak dikoleksi kecuali hanya sebagai pengisi sementara atau memang termasuk uang yang sangat langka.
click disini untuk Melihat .
2,5 rupiah 1951 kondisi Poor
daftar nama bank yang ada di indonesial list of bank in indonesia


Tuesday, October 4, 2011

Banten miliki 204 objek wisata

Banten miliki 204 objek wisata
Provinsi Banten yang terbentuk 4 Oktober 2000 memiliki luas wilayah 8.794,01 km2 dengan jumlah penduduk 8.258.055 jiwa. Terdiri dari 4 daerah kabupaten dan 2 kota. Masing-masing Kabupaten Serang, Pandeglang, Lebak, Tangerang, Kota Tangerang dan Kota Cilegon. Seluruh daerah ini memiliki 204 objek wisata tersebar yang terdiri dari objek wisata pantai 40 lokasi, objek wisata pegunungan 6 lokasi, objek wisata hutan 5 lokasi, objek wisata danau 6 lokasi, objek wisata air terjun 6 lokasi, objek wisata air panas 4 lokasi, objek wisata pulau 8 lokasi, objek wisata terumbu karang 3 lokasi dan objek wisata suaka margasatwa 4 lokasi.
Dari objek wisata sebanyak itu belum termasuk objek wisata karya manusia, baik berupa peninggalan purbakala maupun hasil karya seni masa kini. Seluruh hasil karya manusia yang monumental itu berupa situs arkeologi sebanyak 27 lokasi, bangunan bersejarah 29 lokasi, ziarah/spiritual 52 lokasi, seni tradisional 45 item, makanan khas 45 item, museum 1 buah, pusat kerajinan 2 lokasi, tempat konvensi dan pertemuan 4 lokasi, lapangan golf 11 lokasi, driving range 1 lokasi, danau buatan dan bendungan 3 lokasi, agro wisata 1 lokasi, tambang emas 1 lokasi, masyarakat tradisional 2 lokasi, pusat perbelanjaan 2 lokasi dan industri modern 3 lokasi.
Seluruh objek wisata itu masih ada beberapa objek wisata yang belum sempat di inventarisir Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Banten. Terutama yang berada di Kabupaten Lebak, Banten Selatan seperti air terjun, gunung dan goa alam.
Dari sekian banyak objek wisata di Banten terdapat 9 objek wisata unggulan yang khas dan jarang dimiliki daerah lain. Objek wisata itu terdiri dari Taman Nasional Ujung Kulon (Pandeglang), pemukiman masyarakat Baduy (Lebak), Gunung Krakatau (Selat Sunda), kompleks purbakala Banten Lama (Serang), pantai Anyer (Serang), pantai Carita (Pandeglang), pantai Tanjung Lesung (Pandeglang), wisata belanja (Tangerang) dan lapangan golf serta driving range (Tangerang dan Cilegon).
Tengerang yang lokasinya berbatasan dengan Ibu Kota Jakarta terdapat objek wisata pantai, antara lain pantai Dadap, Tanjung Kait dan Tanjung Pasir yang banyak dikunjungi wisatawan tiap akhir pekan dan libur. Sedangkan di wilayah Kota Cilegon  terdapat 2 lokasi objek wisata pantai, yaitu Kelapa Tujuh dan Pulorida. Dari sekian wilayah kabupaten dan kota yang paling banyak memiliki objek wisata adalah Kabupaten Serang, kemudian Pandeglang dan Lebak.
Objek wisata pegunungan dan kawasan hutan hanya dimiliki Kabupaten Serang, Pandeglang dan Lebak. Misalnya hutan meranti terdapat di Pandeglang; hutan Darmasari, Cisungsang dan Cikembang terdapat di Lebak; hutan Rawa Danau terdapat di Serang.   
Daerah Kabupaten Serang yang berbatasan dengan Pandeglang dan Provinsi Lampung memiliki sebagian Gunung Karang, G.Aseupan dan G.Krakatau. Sedangkan Kabupaten Pandeglang memiliki Gunung Karang, G.Pulosari, G.Aseupan, G.Honje dan G.Payung. Sementara Kabupaten Lebak, selain memiliki untaian Pegunungan Kendeng yang memanjang dari barat sampai ke timur, juga memiliki beberapa gunung berapi yang terletak di kawasan Taman Nasional Gunung Halimun. Dari total 37 gunung berapi di Taman Nasional Gunung Halimun tercatatat 14 buah gunung berada di Kabupaten Lebak. Sisanya dimiliki Kabupaten Bogor dan Sukabumi.
Kemudian dari sekian banyak sungai-sungai yang mengalir dari hulu ke hilir, baik yang bermuara ke Laut Jawa maupun ke Samudera Hindia banyak yang memiliki panorama indah. Sungai-sungai besar yang berada di Provinsi Banten, antara lain Ciujung, Cidurian, Cisadane, Ciliman, Cilemer dan Cidanau. Sungai-sungai itu selain bisa dilayari, juga menjadi arena para pemancing.
Banten juga memiliki beberapa situ atau telaga, antara lain Situ Cipondoh (Tangerang), Situ Gintung (Tangerang), Situ Kelapa Dua (Tangerang), Situ Cikedal (Pandeglang), Situ Pelayangan (Lebak), Rawa Danau (Serang), Tasikardi (Serang), Waduk Krenceng (Cilegon) dan Bendung Pamarayan (Serang).
Air terjun yang terdapat di Banten tersebar di Kabupaten Serang, Pandeglang dan Lebak. Misalnya Curug Gendang (Pandeglang), Curug Cigumawang (Serang), Curug Cikotak (Serang), Curug Cihujan (Serang), Curug Sawer (Serang), Curug Betung (Serang) dan Curug Cibunar (Lebak).
Pemandian air panas yang sudah dikelola terdiri dari 4 lokasi, yaitu Batukuwung (Serang), Cikawah (Pandeglang), Senang Hati (Lebak) dan Ujung Kulon (Pandeglang).




Subscribe to Banten miliki 204 objek wisata by Email

Status Gunung Anak Krakatau Siaga

Anak Gunung Krakatau aktivasnya Tidak Terditeksi
SERANG- Aktivitas kegempaan pada Gunung Anak Krakatau di Perairan Selat Sunda mengalami peningkatan dari status waspada menjadi siaga. Selain aktivitas kegempaan, dari kawah Gunung Anak Krakatau ini juga terus mengeluarkan embusan asap tebal dengan ketinggian antara 600 – 700 meter.

“Kenaikan status dari level waspada ke siaga sudah tercatat sejak tanggal 30 September 2011 lalu. Gunung Anak Krakatau dinaikkan statusnya dari waspada menjadi siaga, menyusul makin aktifnya kegempaan gunung berapi ini. Gempa vulkanik biasanya hanya berlangsung 100 hingga 300 kali per hari. Namun, sejak awal Oktober 2011 ini menjadi 6 ribu hingga 7 ribu kali per hari,” ujar Kepala Pos Pemantau Gunung Anak Krakatau di Pasauran, Anton Tripambudi, Senin (3/10).

Anton menjelaskan, berdasarkan pendataan  yang dilakukannya di  Pos Pemantau di Desa Pasauran, Kecamatan Cinangka, Serang, tercata jumlah kegempaan pada Gunung Anak Krakatau, setiap 6 jam berlangsung antara 1.300 hingga 1.600 kali.

“Peningkatan  aktivitas gunung tersebut, tidak mengganggu aktivitas pariwisata yang ada di sepanjang Pantai Anyer hingga Pantai Carita. Kami berharap kenaikan status kegempaaan Gunung Anak Krakatau, tidak membuat masyarakat sekitar dan nelayan panik, akan tetapi pihaknya tetap meminta warga untuk hati-hati. Kami hanya mengingatkan kepada siapa pun baik nelayan atau turis untuk tidak mendekat pada radius dua kilometer, dan selebihnya aman atau bisa melakukn aktivitas seperti biasa,” katanya.

Ginanjar, seorang guru yang mengajar di salah satu sekolah di Labuan, Pandeglang mengungkapkan, peningkatan aktivitas pada Gunung Anak Krakatau bukan hanya sekali tetapi sudah terjadi sejak tahun 2007 lalu. Selanjutnya, pada tahun 2009 juga terjadi peningkatan aktivitas pada gunung tersebut. Hal yang sama juga terjadi pada tahun 2010.

“Jadi bagi kami yang tinggal di pesisir pantai sudah terbiasa dengan informasi soal peningkatan status Gunung Anak Krakatau tersebut. Kami tentu tetap waspada. Namun, kami tidak menjadikan informasi itu sebagai penghalang untuk melakukan aktivitas setiap hari. Kami tetap bekerja seperti biasa,” ujarnya. 

Monday, October 3, 2011

google adsence live in videos

live in Videos   a d s e n c e   g o o g l e


Directly     watch google adsence
 

you can see the google adesence directly and details about this adsence programs and can provide direct knowledge of premises is only a click away only one click if not please do not stop here anymore
 

for more detail again with the instructions (click this)
 

automatically you can understand without having to click there click here
you can get started! enjoy! never ask again!! follow this video!


Friday, September 30, 2011

Objek Wisata

BANTEN MEMILIKI 204 OBYEK WISATA
                 Provinsi Banten yang terbentuk 4 Oktober 2000 memiliki luas wilayah 8.794,01 km2 dengan jumlah penduduk 8.258.055 jiwa. Terdiri dari 4 daerah kabupaten dan 2 kota. Masing-masing Kabupaten Serang, Pandeglang, Lebak, Tangerang, Kota Tangerang dan Kota Cilegon. Seluruh daerah ini memiliki 204 objek wisata tersebar yang terdiri dari objek wisata pantai 40 lokasi, objek wisata pegunungan 6 lokasi, objek wisata hutan 5 lokasi, objek wisata danau 6 lokasi, objek wisata air terjun 6 lokasi, objek wisata air panas 4 lokasi, objek wisata pulau 8 lokasi, objek wisata terumbu karang 3 lokasi dan objek wisata suaka margasatwa 4 lokasi.
Dari objek wisata sebanyak itu belum termasuk objek wisata karya manusia, baik berupa peninggalan purbakala maupun hasil karya seni masa kini. Seluruh hasil karya manusia yang monumental itu berupa situs arkeologi sebanyak 27 lokasi, bangunan bersejarah 29 lokasi, ziarah/spiritual 52 lokasi, seni tradisional 45 item, makanan khas 45 item, museum 1 buah, pusat kerajinan 2 lokasi, tempat konvensi dan pertemuan 4 lokasi, lapangan golf 11 lokasi, driving range 1 lokasi, danau buatan dan bendungan 3 lokasi, agro wisata 1 lokasi, tambang emas 1 lokasi, masyarakat tradisional 2 lokasi, pusat perbelanjaan 2 lokasi dan industri modern 3 lokasi.
            Seluruh objek wisata itu masih ada beberapa objek wisata yang belum sempat di inventarisir Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Banten. Terutama yang berada di Kabupaten Lebak, Banten Selatan seperti air terjun, gunung dan goa alam.
Dari sekian banyak objek wisata di Banten terdapat 9 objek wisata unggulan yang khas dan jarang dimiliki daerah lain. Objek wisata itu terdiri dari Taman Nasional Ujung Kulon (Pandeglang), pemukiman masyarakat Baduy (Lebak), Gunung Krakatau (Selat Sunda), kompleks purbakala Banten Lama (Serang), pantai Anyer (Serang), pantai Carita (Pandeglang), pantai Tanjung Lesung (Pandeglang), wisata belanja (Tangerang) dan lapangan golf serta driving range (Tangerang dan Cilegon).
Tengerang yang lokasinya berbatasan dengan Ibu Kota Jakarta terdapat objek wisata pantai, antara lain pantai Dadap, Tanjung Kait dan Tanjung Pasir yang banyak dikunjungi wisatawan tiap akhir pekan dan libur. Sedangkan di wilayah Kota Cilegon  terdapat 2 lokasi objek wisata pantai, yaitu Kelapa Tujuh dan Pulorida. Dari sekian wilayah kabupaten dan kota yang paling banyak memiliki objek wisata adalah Kabupaten Serang, kemudian Pandeglang dan Lebak.
            Objek wisata pegunungan dan kawasan hutan hanya dimiliki Kabupaten Serang, Pandeglang dan Lebak. Misalnya hutan meranti terdapat di Pandeglang; hutan Darmasari, Cisungsang dan Cikembang terdapat di Lebak; hutan Rawa Danau terdapat di Serang.   
Daerah Kabupaten Serang yang berbatasan dengan Pandeglang dan Provinsi Lampung memiliki sebagian Gunung Karang, G.Aseupan dan G.Krakatau. Sedangkan Kabupaten Pandeglang memiliki Gunung Karang, G.Pulosari, G.Aseupan, G.Honje dan G.Payung. Sementara Kabupaten Lebak, selain memiliki untaian Pegunungan Kendeng yang memanjang dari barat sampai ke timur, juga memiliki beberapa gunung berapi yang terletak di kawasan Taman Nasional Gunung Halimun. Dari total 37 gunung berapi di Taman Nasional Gunung Halimun tercatatat 14 buah gunung berada di Kabupaten Lebak. Sisanya dimiliki Kabupaten Bogor dan Sukabumi.
Kemudian dari sekian banyak sungai-sungai yang mengalir dari hulu ke hilir, baik yang bermuara ke Laut Jawa maupun ke Samudera Hindia banyak yang memiliki panorama indah. Sungai-sungai besar yang berada di Provinsi Banten, antara lain Ciujung, Cidurian, Cisadane, Ciliman, Cilemer dan Cidanau. Sungai-sungai itu selain bisa dilayari, juga menjadi arena para pemancing.
            Banten juga memiliki beberapa situ atau telaga, antara lain Situ Cipondoh (Tangerang), Situ Gintung (Tangerang), Situ Kelapa Dua (Tangerang), Situ Cikedal (Pandeglang), Situ Pelayangan (Lebak), Rawa Danau (Serang), Tasikardi (Serang), Waduk Krenceng (Cilegon) dan Bendung Pamarayan (Serang).
Air terjun yang terdapat di Banten tersebar di Kabupaten Serang, Pandeglang dan Lebak. Misalnya Curug Gendang (Pandeglang), Curug Cigumawang (Serang), Curug Cikotak (Serang), Curug Cihujan (Serang), Curug Sawer (Serang), Curug Betung (Serang) dan Curug Cibunar (Lebak).
Pemandian air panas yang sudah dikelola terdiri dari 4 lokasi, yaitu Batukuwung (Serang), Cikawah (Pandeglang), Senang Hati (Lebak) dan Ujung Kulon (Pandeglang).
            Banten juga banyak memiliki peninggalan purbakala yang berasal dari zaman prasejarah, Hindu Budha sampai masuknya Islam sekitar abad ke-XVI. Objek wisata ini hampir tiap hari tak pernah sepi pengunjung yang datang untuk ziarah. Dari sekian banyak objek wisata budaya tercatat 27 lokasi yang memiliki daya tarik kuat. Antara lain situs punden berundak Lebak Sibeduk (Lebak), situs Kosala (Lebak), Banten Lama (Serang), situs Batu Tulis Cidanghyang (Pandeglang), situs Citaman Batu Goong (Pandeglang), situs Sanghyang Sirah (Pandeglang) dan situs-situs lain yang tersebar di beberapa daerah.
Kemudian bangunan bersejarah yang terdiri dari eks kantor Keresidenan Banten yang kini menjadi kantor Gubernur Banten, gedung Juang 45, gedung Polres Serang dan gedung Korem 064 Maulana Yusuf. Sementara bangunan bersejarah di Kota Serang yang dikategorikan sebagai benda cagar budaya 20 buah.
Beberapa pulau yang menjadi objek wisata, antara lain P.Cangkir (Tangerang), P.Pamoyan Besar (Serang), P.Panjang (Serang), P.Sanghyang (Serang), P.Peucang (Pandeglang), P.Handeleum (Pandeglang), P.Panaitan (Pandeglang), P.Tinjil (Pandeglang) dan P.Tunda (Serang).
Sebelas lapangan golf yang dimiliki daerah Banten terdiri: Bumi Serpong Damai Golf, Cengkareng Soemarna Golf, Gading Raya Golf, Imperial Golf, Kedaton Golf, Modern Golf, Pondok Cabe Golf, Takara Golf, Damai Indah Golf dan Bintaro Jaya Driving Range. Semuanya lapangan golf tersebut terletak di Tangerang, sedangkan di Cilegon terdapat Permata Krakatau Golf dan di Pandeglang terdapat Cemara Golf.
Tangerang juga memiliki objek wisata kesehatan yang tak kalah dengan fasilitas rumah sakit swasta di Singapura, Malaysia dan Australia. Rumah sakit yang dimiliki daerah Tangerang terdiri dari RSU Honoris Cousa, RSU Bintaro dan RSU Siloam Glenegles.
Hotel berbintang yang dimiliki daerah ini semuanya berjumlah 35 buah dan non bintang 130 buah. Sedangkan restoran yang terdaftar sebagai anggota PHRI (Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia) sebanyak 159 buah dan rumah makan 396 buah. Agen perjalanan wisata yang tergabung dalam Asita (Asosiasi Perusahaan Perjalanan Indonesia) 35 buah.
Kunjungan wisatawan dari tahun ke tahun terus meningkat pesat. Bila tahun 2001 tercatat 12,9 juta orang, tahun berikutnya meningkat menjadi 14,5 juta orang dan tahun 2003 meningkat lagi menjadi 16,7 juta orang. Khusus wisatawan mancanegara tercatat dari tahun 2001-2003, sebanyak 69.626 orang, kemudian 88.310 orang dan terakhir 109.538 orang.

Budaya tradisional dan makanan khas

Kunjungan wisatawan ke daerah Banten tak lepas dari daya tarik kesenian daerah dan makanan khas yang dimiliki daerah ini. Dari sekian banyak kesenian tradisional yang dimiliki, antara lain tercatat angklung buhun, beluk, bendrong lesung, barongsai, calung, calung renteng, cigeulisan (karendeng), cokek, dogdog lojor, degung, dodod, gacle, gambang kromong, genjring, gemyung, debus, jaipongan, jipeng, kendang pencak, kuda lumping, keroncong, kecapi suling, lenong, mawalan, marhaban, patingtung, qasidah, rudat, rampak bedug, reog, rengkong, sepak bola api, tebang gede, topeng, sempilan (wewe), tanjidor, terbang dekem, ubrug, wayang golek, wayang kulit, wayang garing, wayang cepak, wawacan syeh dan jalil.
Sedangkan makanan tradisional yang dimiliki daerah ini, terdiri apem tawar, apem manis, bugis, bobongko, balok, bola-bola, bubur sumsum, cucur, cucuwer, cubitan, enye-enye, emping, gemblong, gembleng, gipang, geplak, iwel, jojorong, kikiping, kolak radio, kue jenderal, ketan bintul, keniarem, kontol sapi, leumeung, laksa, modo, mento, opak manis, opak asin, otak-otak, pasung asin, pasung manis, pais emplek, panggang sumsum, rabeg, rempeyek, sumping tane, sate bandeng, sambal buroq, sayur walang (angeun lada), sate bebek, talam manis, talam asin dan uyah sangeu.
Sementara dalam setahun calender event yang dimiliki daerah ini, pada bulan Februari terdapat kegiatan Gathering “Tourism Fun Day” di Serang. Kemudian Gebyar Muharram di Serang yang terdiri lomba jalil, lomba marhaban, lomba musabaqoh dan lomba qasidah.
Bulan Maret terdapat kegiatan seperti Pasanggiri Rampak Bedug di Pandeglang, Pesta Laut di Lebak dan Pagelaran Barongsai di Tangerang. Bulan berikutnya, April terdapat kegiatan Pekan Budaya Pandeglang: Patingtung, Padingdang, Saman, Bazar Makanan.
Bulan Mei di gelar Festival Panjang Maulud di Serang, biasanya diselenggarakan di pantai Anyer dan Kota Serang. Bulan Juni berlangsung seba gede masyarakat Baduy ke Bupati Lebak dan Gubernur Banten. Juli usai panen raya di Banten Selatan berlangsung upacara adat yang disebut seren taun dan di Kota Tangerang berlangsung upacara Festival Cisadane.
Bulan Agustus terdapat 3 acara menarik, yaitu Festival Wisata Krakatau di Selat Sunda, kemudian Lomba Memancing di Selat Sunda dan Arak-arakan. Semuanya diselenggarakan Pemkab Serang. September berlangsung Banten Tourism Show di Serang. Oktober berlangsung Wisata Munggah di Kab.Lebak. Lalu di Serang dibuka Pekan Raya Banten.
Bulan November berlangsung upacara Semarak Takbir di Serang dan pada bulan Desember, Haul Syech Nawawi Al-Bantani di Tanara, Serang

JEJAK LELUHUR banten

Jejak Leluhur

KH SULAEMAN tidak sehebat dan setenar Syech Nawawi Al-Bantani. Tetapi ulama yang lahir di Kampung Kelapa Dua Desa Kagungan, Serang ini cukup dikenal masyarakat setempat sebagai orang yang saleh dan menjadi panutan.
Sulaeman bin KH Madire yang lahir dan dibesarkan di kampungnya meninggal dunia dalam usia 70 tahun. Memang tak mudah menulam kembali riwayat hidupnya, sejak lahir tahun 1871 hingga wafat tahun 1941. Tetapi dari cerita yang turun temurun mengatakan, ulama ini termasuk salah satu pejuang yang menentang Pemerintah Hindia Belanda.
Kampung Kelapa Dua dulu pernah dijadikan perkebunan tebu pada pada abad ke-XIX. Bekas daerah yang sering dikunjungi keluarga Sultan Banten ini pernah ditemukan bekas kolam renang. Dalam peta kuno yang ditemukan di Perancis, lokasi itu tertera swimming pool. Seorang arkeolog Perancis, Claude Guillot sekitar tahun 1990 pernah melakukan penelitian di lokasi tersebut.
Selain bekas kolam renang, di kampung tua itu masih terdapat sebuah mesjid kuno dan beberapa rumah tipe Banten zaman dahulu yang masih asli. Sayangnya Pemerintah Daerah dan BP3S belum melakukan inventarisasi bangunan-bangunan kuno yang masuk dalam daftar benda cagar budaya

Pemberontakan di Banten


Pemberontakan di mulai tahun 1808

            Setelah Kesultanan Banten hancur dan rata dengan tanah, pemberontakan rakyat terjadi dimana-mana menentang penjajah kolonial Belanda. Pemberontakan besar yang didukung rakyat terjadi tahun 1808 di Cilegon yang dikenal dengan peristiwa “Geger Cilegon”.
            Setahun kemudian terjadi lagi pemberontakan yang tak kalah seru di beberapa lokasi. Antara lain pemberontakan yang terjadi di Banten Selatan, kemudian menyusul di Anyer, Cikande dan Leuweung Lancar di bawah pimpinan Mas Angabay Naya Wipraja dan Angabay Jaya Sedana. Pemberontakan itu disebabkan rakyat dipaksa kerja rodi membangun jalan pos Anyer-Panarukan sepanjang 1.000 km oleh Daendels. Kedua tokoh pejuang Banten ini yang pernah diutus Sultan Banten ke London, Inggris sebagai duta besar. Mereka sakit hati karena keraton Surosowan dihancurkan dan semua daerah jajahan Banten dikuasai Kompeni Belanda.
            Kemudian tahun 1813 terjadi pemberontakan di Undar Andir, Kragilan di bawah pimpinan Mas Ngabai Lanang dan Mas Djakaria yang terkenal dengan sebutan Pemberontakan Undar Andir I. Sedangkan Pemberontakan Undar Andir II terjadi 4 tahun kemudian yang dipimpin Bidin dan Agus Kamis.
            Dan yang cukup menghebohkan terjadi pemberontakan tahun 1845 di Cikande. Selain dipimpin tokoh yang bernama Sarean, pemberontakan dibantu pula seorang wanita yang bernama Nyi Timah beserta 34 orang pengikutnya yang semuanya terdiri dari wanita. Belanda waktu itu kewalahan menghadapi wanita-wanita penjuang ini, tetapi setelah lawan menambah kekuatan militernya, semua pemberontak ditawan dan semuanya di hukum gantung.

KETURUNAN BANTEN

Cerita menarik tentang Kesultanan Banten belum lengkap bila tidak menceritakan riwayat Pangeran Astapati yang sakti mandraguna. Pangeran ini tidak dimakam di kompleks pemakaman raja-raja di serambi Mesjid Agung Banten, tetapi berada di pemakaman keluarga di Kampung Odel, Desa Kasemen, Serang.
            Siapa sebenarnya Pangeran Astapati? Menurut catatan Babad Banten, Pangeran Astapati adalah salah satu pengikut setia Sultan Muhammad Arif Zainal Asikin yang memerintah tahun 1743-1773. Nama aslinya sebenarnya Wira Suta. Konon sebelum dinobatkan sebagai seorang pangeran dengan gelar yang sesuai sepak terjangnya adalah pelarian dari “Negeri Sejuta Pantangan” Baduy. Suta keluar dari tatanan adat Kenekes karena ingin mencari pengalaman di dunia lain.
            Awalnya pemuda yang bertubuh kekar itu bekerja di lingkungan keraton sebagai pelihara kuda-kuda istana. Karena rajin, dia diperbolehkan belajar seni bela diri dan keprajuritan. Hasilnya ternyata tidak mengecewakan pelatihnya. Dari  keberanian dan ketangkasan yang diperlihatkan pemuda ini kemudian diberi nama tambahan Wira di depan namanya. Dia juga dikenal di kalangan keraton dan akrab bergaul dengan siapa saja. Setelah menguasai ilmu bela diri karirnya cepat menanjak dan nasibnya mulai berubah. Lalu dia diberi kepercayaan memimpin pasukan perang.
            Ketika terjadi pertempuran antara Banten dengan Lampung, setiap lawan yang berhasil dipegang tangannya hangus terbakar. Lalu Sultan Banten memberi gelar pemuda ini Pangeran Astapati. Dan atas jasa-jasanya pada masa itu pemuda Suta dijodohkan dengan salah seorang puteri Sultan yang cantik. Dari hasil perkawinannya lahir anak pertama yang diberi nama Djajadiningrat. Dari keturunan keluarga ini kemudian menghasilkan tokoh-tokoh teknokrat dan birokrat ternama.
            Di sekitar makam pangeran yang sakti mandraguna bergelar Pangeran Astapati Parahyangan Perpati Sultan yang wafat tahun 1773, terdapat pula makam keturunannya. Kompleks makam yang dinamakan Mulya Srama itu antara lain terdapat nama seperti R.Temenggung Djajadiningrat (25 Juli 1890), R.Hasan Djajadiningrat (30 Desember 1920), R.Adipati Sutraningrat (3 Juli 1890), Profesor Sindian Isa Djajadiningrat (27 April 1968), RAA Hilman Djajadiningrat (25 November 1963) dan R.Tjakradiningrat (9 Juli 1888). Nama yang terakhir adalah kakek HMA Sampurna (alm) mantan Wagub Jawa Barat dan pernah menjabat sebagai Bupati Serang ke-27.
            Makam-makam kuno yang banyak tersebar di sekitar Kecamatan Kasemen dan cukup jauh dari kompleks keraton bukan karena yang bersangkutan tidak diterima di pemakamanan keluarga istana. Tetapi karena pesan si mati ketika masih hidup ingin dimakamkan di tempat tertentu. Seperti Sultan Maulana Yusuf yang bergelar Panembahan Pakalangan Gede (1580) dimakamkan di tengah sawah. Raja ini berjasa membangun pertanian dengan sistem irigasi hingga rakyat waktu itu hidup makmur dan sejahtera.
Disamping berhasil membangun bendung dan saluran irigasi, Sultan kedua ini juga berjasa dalam mengatur penyebaran penduduk dengan membangun kampung-kampung yang kemudian berubah menjadi kota.
Demikian pula dengan Pangeran Mandalika, putera Sultan Hasanuddin dari selir yang makamnya berada di Kampung Kroya, Desa Banten. Kemudian Pangeran Mas, seorang pangeran yang berasal dari Demak yang makamnya berada di Pangkalan Nangka


Enter your email address:

Delivered by FeedBurner

GOA SANGHYANG SIRAH YANG MISTERIUS

            Goa Sanghyang Sirah di semenanjung Ujung Kulon atau Taman Nasional Ujung Kulon (TNUK) termasuk salah satu objek wisata yang menarik. Namun sayangnya karena letak objek wisata ini jauh terpencil dan harus melalui jalan kaki lewat hutan lindung,  jarang wisatawan yang berkunjung ke goa misterius tersebut.
            Justru letaknya yang sulit dijangkau kadangkala menjadi daya tarik wisatawan. Mereka melakukan perjalanan safari ke lokasi itu karena terdorong rasa ingin tahu keadaan goa tersebut.
            Biasanya berkunjung ke lokasi seperti ini diantar kuncen, atau istilah kerennya pramuwisata. Dan penduduk setempat yang biasa menjadi penunjuk jalan berasal dari Tamanjaya, kawasan pemukiman penduduk yang letaknya di perbatasan TNUK. Mereka menyebut goa tersebut sebagai “Hotel Samudera Beach” yang menjadi tempat bermalam.
            Menurut kepercayaan penduduk setempat di goa tersebut sampai sekarang ini masih digunakan sebagai tempat bersemedi atau bertapa. Goa yang cukup besar dan terletak di bibir pantai Samudera Hindia, juga dikenal sebagai salah satu penghasil sarang burung walet di daerah tersebut.
            Bagi pengunjung yang ingin mendapatkan berkah dari goa misterius itu harus mengikuti tata cara yang diperintah sang kuncen. Misalnya, sebelum masuk ke dalam goa, setiap pengunjung diwajibkan mengambil wudhu terlebih dahulu di sebuah pancuran. Sebuah pancuran kecil yang airnya berasal dari mata air pegunungan berada tak jauh dari mulut goa. Setelah itu pengunjung diajak masuk ke dalam goa, tetapi anehnya tidak boleh melalui pintu goa yang besar. Mereka diajak melalui pintu yang sempit di bagian kiri goa. Karena sempitnya pintu itu, pengunjung harus masuk dengan cara memiringkan anggota badan.
            Di dalam goa terdapat sebuah telaga yang airnya jernih dan dingin. Menurut kepercayaan penduduk setempat, bagi yang mandi di telaga tersebut bisa mengalami suatu mukjizat. Misalnya, bagi pegawai negeri bisa mengalami mutasi ke tempat yang jauh dan bagi swasta bisa melanglang buana ke luar negeri.
            Kata orang asing beleive it or not, terserah kepada pembaca. Tetapi berdasarkan pengalaman penulis, setelah mengunjungi goa tersebut tahun 1968 bersama rekan Dr.H.Halwany Microb Msc.(alm) tak lama sobat tadi di mutasi dari Pandeglang ke Bandung. Sobat yang dahulu menjabat sebagai Kasi Kebudayaan di Kabupaten Pandeglang, kemudian mendapat tugas lain di Irian Jaya. Dan yang lebih aneh lagi pada tahun 1986, penulis dan sobat tadi bertemu di Amerika Serikat. Ketika itu sobat tengah studi mengambil gelar master di Universitas Pennsylvania dan penulis mendapat kehormatan di undang perguruan tinggi yang sama

PARADISE ON THE WEST COAST

TANJUNG LESUNG Paradise on the West Coast

Objek wisata yang dijuluki surga di ujung pesisir barat itu memang benar-benar  ada  disana. Tanjung Lesung yang dahulu berupa hutan yang banyak ditumbuhi pohon gebang, semak belukar dan rawa, kini sudah berubah menjadi tempat wisata yang sejuk dan nyaman. Jauh dari suara bising hiruk pikuk kendaraan bermotor dan bebas polusi.
            Lokasi objek wisata ini memang jauh terpencil. Berada di sebuah tanjung yang menjorok ke laut, memiliki panorama indah, pasir putih dan airnya yang jernih. Disana wisatawan bisa melakukan kegiatan apa saja. Mau berenang di laut atau di kolam renang, wisatawan bisa memilih. Kegiatan snorkeling, menyaksikan keindahan alam bawah laut juga bisa dilakukan sepuas hati. Bahkan kalau wisatawan ingin berlayar ke Taman Nasional Ujung Kulon atau Gunung Krakatau, beberapa kapal pesiar yang ada disana siap mengantarkan tamunya bersafari.
            Hotel yang memiliki 61 cottages atau 114 kamar itu memang sengaja di ciptakan buat para eksekutif. Predikat bintang empat yang disandang hotel itu memberi jaminan kepuasan bagi semua tamunya yang kebanyakan pengusaha dan wisatawan mancanegara. Dan uniknya hotel itu selalu dikunjungi wisatawan yang berbulan madu. Mereka terdiri dari pasangan muda usia yang kebanyakan datang dari Korea Selatan. “Tetapi belakangan ini dengan merebaknya virus SARS, kunjungan tamu dari negara di timur jauh itu merosot tajam,” ujar T.Rusiansyah, GM Tanjung Lesung.
            Menurut Rusiansyah yang kerap di panggil Tjetjep, hotel yang dikelolanya termasuk salah satu deretan hotel di dunia yang dikelola kelompok Accor. Di Indonesia jaringan hotel yang masuk kelompok Accor ada 28 buah. Termasuk diantaranya Mahakam, Mercury dan Novotel. di Bogor. Dalam waktu dekat Hotel Horizon di Ancol juga akan masuk grup Accor, katanya..
            Ternyata dari semua hotel berbintang di Indonesia yang di gandeng Accor, baru 5 hotel yang dipercayakan pengelolaannya kepada warga negara Indonesia.Yang lain masih dikelola warga negara asing. Hotel-hotel yang dikelola bangsa sendiri termasuk yang berada di Tanjung Lesung, Jambi, Batam, Bukit Tinggi dan Ibis Malioboro, Yogyakarta.
                        Berbeda dengan hotel-hotel lain yang dibangun disepanjang pantai Anyer-Carita, hotel yang satu ini lokasinya jauh dari perkampungan penduduk. Tak satupun dijumpai pedagang asongan disana, hingga wisatawan yang berlibur merasa benar-benar rilek, tak ada yang mengusik dan terasa seperti berada di surga.
            Meski terpencil dari keramaian, wisatawan tidak merasa kesepian tinggal di kamar hotel. Ruangan kamar dengan dekorasi yang di tata apik memberi kepuasan pelanggannya. Halaman luas yang dilengkapi dengan telaga buatan memberi pemandangan yang menyejukan mata. Sambil duduk-duduk di beranda, wisatawan bisa memandangi bunga-bunga teratai merah dan putih yang tengah mekar.
            Memang di hotel ini hampir semua kebutuhan wisatawan bisa dipenuhi. Dan yang paling menyenangkan, wisatawan selalu diajak mengikuti kegiatan-kegiatan yang diselenggarakan di hotel itu. Mulai pagi hingga petang acara yang ditawarkan karyawan hotel silih berganti.
            Misalnya bagi wisatawan yang gemar berpetualang dan memancing bisa ikut serta berlayar ke Pulau Liwungan, pulau kecil yang tak jauh dari hotel. Atau melihat-lihat kampung wisata Cikadu di Desa Tanjung Jaya dan kampung nelayan di Desa Citeureup. Di lokasi seperti ini wisatawan bisa bersenang-senang barlayar dengan perahu jukung yang hanya berkapasitas penumpang dua orang.
            Acara lain yang tak kalah menarik setelah santap malam, pasangan muda-mudi yang baru menikah didandani macam-macam hingga sulit dikenali lagi wajahnya. Kemudian di lepas dalam ruangan yang sengaja lampunya di padamkan. Mereka lalu disuruh mencari pasangannya masing-masing.
            Pamandu wisata di hotel berbintang itu sungguh kreatif dengan berbagai macam permainan yang di kemas apik. Hiburan dengan musik hidup yang digelar di restoran itu tidak dibiarkan berlangsung begitu saja. Tetapi ada yang memimpin dan mengajari menari poco-poco atau cha-cha-cha.
            Dan ada lagi acara yang unik di hotel itu, yaitu lomba kodok dan lomba bowling dengan bola yang terbuat dari buah kelapa. Semua ini membuat wisatawan yang berlibur merasa mendapatkan pengalaman baru yang menyenangkan dan sulit dilupakan...
            Disamping pandai menggaet wisatawan berkantong tebal, hotel itu juga perduli terhadap lingkungan disekitarnya. Sehingga penduduk setempat merasa hadirnya hotel berbintang itu dirasakan sebagai anugerah Tuhan Yang Maha Kuasa.
            PT. Banten West Java yang membebaskan kawasan wisata terpadu seluas 1.500 hektar di Tanjung Lesung sekitar tahun 1995 mendirikan LSM yang bergerak di bidang sosial. Yayasan Pengembangan Masyarakat Banten Selatan yang idenya berasal dari big boss Tanjung Lesung, Purnomo, antara lain membangun kampung wisata Cikadu dan kampung nelayan Citeureup. Di kampung wisata itu disediakan bagi wisatawan yang mau bermalam di rumah penduduk yang telah disulap menjadi home stay serta lingkungan perkampungan yang asri. Di perkampungan itu juga setiap rumah di tanami pohon buah-buahan, seperti mangga, rambutan dan jambu.
            Yayasan yang dimotori Ir. Taufik Hidayat, Christin Astuty S.Si dan Suharyanto Spd juga secara berkala memberikan bantuan pendidikan, baik sekolah umum maupun pesantren. Aktivitas bea siswa kepada anak-anak yang tak mampu sduah berlangsung sejak tahun ajaran 1998/99. Bagi yang ingin melanjutkan pendidikan SLTA juga disediakan dana dari yayasan tersebut.
            Dan yang tak kalah penting, yayasan juga perduli terhadap kesehatan masyarakat. Daerah Banten Selatan yang dahulu dikenal sebagai basis penyakit malaria, kini sudah berangsur-angsur dihilangkan.
            Yayasan secara terus menerus melakukan upaya mengeliminasi berjangkitnya endemi malaria melalui optimalisasi juru malaria desa. Lalu mendirikan balai pengobatan masyarakat yang dipusatkan di Kp.Cikadu. Juga mendatangkan dokter (dr.Soesilo Sorjosembodo MPH) serta tenaga paramedis untuk melayani kesehatan masyarakat. Disana juga dilengkapi dengan laboratorium medis yang terus di optimalkan.
            Terhadap pelestarian alam, yayasan juga melaksanakan penanaman terumbu karang buatan di perairan Teluk Lada, Kecamatan Panimbang. Bantuan modal bergulir kepada nelayan, rehabilitasi tanaman melinjo dan ternak itik.
            Sayangnya perusahaan yang merencanakan membangun kawasan wisata terpadu di Tanjung Lesung sampai saat ini belum seluruhnya mewujudkan impiannya menciptakan “surga-surga” lain disana. Krisis moneter yang berkepanjangan rupanya turut mempengaruhi kegiatan di pesisir pantai barat wilayah Banten itu.

MISTERI PULAU

MISTERI PULAU SANGHYANG

            Pulau Sanghyang di Selat Sunda yang pernah dijadikan pangkalan militer Jepang pada Perang Dunia II banyak meninggalkan kenangan pahit bagi rakyat Indonesia. Di pulau yang luasnya 700,3 hektar itu ribuan romusha mati akibat kekejaman serdadu Dai Nippon. Mereka menderita sakit akibat kurang makan dan kerja berat membangun pangkalan militer disana.
            Menurut penduduk setempat, pulau yang letaknya sangat strategis  itu sampai sekarang belum banyak dihuni penduduk. Alasan mereka karena pulau tersebut termasuk angker, sering terdengar serdadu baris di malam hari dan teriakan-teriakan histeris dari arah bangunan bekas barak-barak militer.
            Sekitar awal tahun 1980 pernah dilaporkan penduduk setempat, di pulau tersebut sering terlihat manusia misterius yang sulit didekati. Laporan yang sampai ke Keduataan Besar Jepang di Jakarta lewat salah satu koran Ibukota membuat pihak Kedubes melakukan penelitian disana. Mereka menduga masih terdapat sisa-sisa serdadu Jepang di pulau itu seperti yang kedapatan di pulau-pulau kecil disekitar Samudera Pasifik setelah perang usai.
            Tetapi pencarian yang dilakukan Kedubes Jepang bersama penduduk setempat pada waktu itu tidak menghasilkan apa-apa. Mereka hanya bisa menyaksikan sisa-sisa puing bangunan bekas barak militer yang tertutup tanaman merambat dan beberapa pucuk meriam pantai yang dibiarkan berkarat di makan usia.
            Pulau yang jaraknya hanya sekitar satu jam berlayar dengan kapal motor dari pantai Anyer sampai sekarang memang menjadi salah satu tujuan wisata. Disamping bisa menikmati pemandangan indah di pulau dan disekitar pantai, wisatawan juga bisa melihat-lihat bekas peninggalan Perang Dunia II. Bukit dan goa alam yang banyak terdapat di bagian selatan pulau itu juga menarik perhatian para pecinta alam. Dan bagi wisatawan yang gemar menyelam bisa menikmati indahnya bawah laut di kawasan taman laut yang terdapat di bagian timur pulau itu.
            Sayangnya sampai sekarang belum ada investor yang benar-benar serius mengelola objek wisata di pulau itu. Beberapa tahun yang lalu pernah sebuah perusahaan besar ingin membangun pulau itu menjadi objek wisata terpadu.


berita nusantara

ShareThis

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...