Indonesia Search Engine

Friday, September 30, 2011

AWAS KOTORAN WALET MENGANDUNG VIRUS POLIO (JILID2).


AWAS KOTORAN WALET MENGANDUNG VIRUS POLIO.

            Rumah-rumah tua ataupun yang kosong yang di biarkan kosong  penghuninya. Cat temboknya yang kusam sudah lama di biarkan pupus di makan usia. Pemandangan tak sedap bisa disaksikan disekitar anda.  
            Tetapi pemiliknya memang sengaja membuat kondisi seperti itu buat menarik burung-burung walet bersarang di rumah tua itu. Rupanya sarang burung walet yang menjadi komoditi ekspor yang tinggi harganya membuat sebagian masyarakat ataupun warga ingin mengontrakan rumahnya kepada sang walet.
            Semakin banyaknya warga Serang membangun rumah-rumah walet di sembarang tempat menimbulkan dampak negatip kepada masyarakat sekitarnya. Misalnya beberapa sudut kota menjadi kelihatan kumuh dan kotoran satwa itu bisa menyebar virus polio, ungkap para pemerhati lingkungan.
            Sementara itu, seluruh pemda yang ada di indonesia sampai saat ini belum memperoleh manfaat dari banyaknya rumah walet yang bertebaran dimana-mana. Meski PP yang mengatur tentang izin budidaya , tetapi retribusi yang diharapkan masuk ke kas Pemda masih nol.
            Padahal maksud dan tujuan di buat PP/Perda, tak lain agar budidaya burung walet mudah dilakukan pengawasan, pembinaan dan penertiban cara-cara pemanfaatan sumber daya alam hayati untuk menjamin terpeliharanya ke anekaragaman sumber hayati.
            Sedangkan pemberian izin budidaya bertujuan menghindari terjadinya konflik kepentingan dalam pembudidayaan burung walet. Melindungi masyarakat dari kemungkinan gangguan kesehatan atau penyakit hewan akibat budidaya burung walet.


            Kekayaan alam Indonesia yang luar biasa banyaknya dengan panorama alam yang  indah sebenarnya merupakan anugerah Tuhan Yang Maha Esa. Sebab itu potensi sumber daya alam dan ekosistemnya perlu di kembangkan dan di manfaatkan untuk sebesar-besarnya kesejahteraan rakyat. Tentu saja dengan berpedoman memperhatikan azas konservasi, agar tercipta ekosistem yang serasi dan seimbang.
            Burung walet merupakan satwa liar dari marga Callo Calia Sp yang menghasilkan sarang dari air liurnya. Walet yang dulu hidup di goa-goa alam, kini sudah dapat di budi dayakan dengan cara membangun rumah-rumah walet yang meniru habitat aslinya.
            Sesuai dengan kondisi alami yang dimiliki serta naluri dan karakteristik walet, dalam usaha budi daya perlu dijaga kemurnian genetik dan ke aneka ragaman serta memelihara kesimbangan lingkungannya.
            Menurut penelitian para ahli, sarang walet memiliki nilai ekonomi tinggi yang mengandung gizi, protein 47,81%, lemak 1,54%, karbohidarat 15,21%, kalsium 0,4%, phosphor 0,007% dan abu 6,97%. Dan yang terpenting sarang burung itu mengandung senyawa pembugar tubuh yang tak dimiliki bahan pangan lain.
            Sebab itu sarang burung walet harganya mahal dan hanya bisa dinikmati kalangan jet set. Saat ini di pasaran dalam negeri harganya mencapai Rp.13 juta/kg untuk kwalitas nomor satu yang warnanya putih. Sedang kwalitas nomor dua yang hitam harganya hanya Rp.1 juta/kg. Sedangkan di pasar internasional harganya mencapai AS $.2.000/kg kwalitas nomor satu dan AS $.200/kg kwalitas nomor dua.
            Akibat besarnya manfaat bagi kesehatan, sehingga banyak orang kaya yang membutuhkan. Karena persediaan terbatas dan permintaan konsumen terus bertambah, harga sarang walet membumbung tinggi. Akhirnya sering terjadi perampokan terhadap sarang walet atau pemilik yang baru saja menjual sarang walet.
            Di beberapa daerah kabupaten di Jawa sering terjadi perkelahian antar kelompok  gara-gara rebutan goa walet. Tetapi di Kabupaten Serang hal itu belum pernah terjadi. Disamping tidak terdapat goa walet, masyarakat disini lebih suka membudi dayakan walet di rumah mereka atau tak jauh dari tempat tinggalnya.
            Tetapi membangun rumah walet di tengah kota bisa menimbulkan berbagai masalah. Misalnya dari segi kesehatan dan juga berdampak terhadap keindahan kota.

No comments:

Post a Comment

berita nusantara

ShareThis

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...